Langsung ke konten utama

Warisan

Warisan bukan hanya warisan harta atau hutang... Warisan dapat juga berbentuk warisan sikap, perilaku serta nilai-nilai positif maupun negatif yang ada di masyarakat...

Kalau warisan harta atau hutang sudah jelas, diberikan langsung pada saat orang tua atau suami atau istri meninggal dunia... Sementara warisan non harta, justru diberikan secara bertahap, setiap hari, setiap jam bahkan setiap menit...

Jika melihat kondisi sekarang mengenai warisan sikap dan perilaku, saya merasa khawatir, sangat khawatir bahkan... 

Dijalanan orang tua setiap pagi mengantarkan anaknya, entah naik motor ataupun mobil... Pengendara motor (orang tua) seringkali tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan... Mereka seenaknya melewati zebra cross ketika berhenti, berjalan pelan di sisi jalan, tidak memberi kesempatan untuk pejalan kaki yang menyebrang... Dan mereka melakukan itu sambil membonceng anaknya...

Bisa dibayangkan, setiap hari anak melihat apa yang dilakukan orang tuanya dalam mengendarai motor, bagaimana perilaku berkendara orang tuanya... Tiap hari loh... Anak akan menganggap perilaku melanggar itu merupakan hal yang sewajarnya... Bahkan merasa melakukan hal yang benar...

Secara tidak sadar (atau mungkin sadar) pewarisan perilaku tersebut terus ditanamkan pada diri anak... Sehingga wajar jika di masa yang akan datanf anak tersebut akan mewarisi perilaku orang tuanya..

Untuk itu, sebagai orang tua ada satu hal yang harus diingat... Anak butuh figur, figur yang terdekat adalah orangtuanya... Anak akan mencontoh figur tersebut, karena mendapat pelajaran setiap hari di setiap kesempatan...

Jadi, masih mau berharap anak bersikap baik? Padahal orangtua tidak memberi contoh yang baik?

Salam Okke 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama menteri

Pengumuman kabinet kerja oleh Presiden Joko Widodo mengingatkan saya dengan tugas yang diberikan oleh guru waktu SD sampai SMP.... Sekitar tahun 1988 ke bawah...(berarti bisa itung umur saya berapa #ilangfokus)  Setiap kali pengumuman menteri, saya dan teman2 mendapat tugas baru, yaitu menghapal nama2 menteri pada saat itu.. Hanya nama2 menteri tanpa tugas dan fungsi kementeriannya Tapi saat itu, seingat saya nama kementeriannya pendek2, dan orangnya 4L alias lu lagi lu lagi... Sampai sekarang saya ingat kalo Bapak Harmoko selalu jadi menteri penerangan, dan Bapak BJ Habibie selalu jadi menristek, belum nama2 lain yang hanya berputat2 disitu... Keuntungannya buat murid seperti saya... Tidak terlalu bersusah payah... Tadinya saya pikir, ngapalin nama menteri udah ga ada lagi di materi SD, tapi baru kemaren banget ngobrol sama sepupu yang anaknya kelas 6 SD... Ternyata mereka masih juga disuruh ngapalin nama menteri... Komentar pertamanya yang muncul tentang pengumuman menteri ini ad...

Bojong Picung

I Gambar di atas adalah jalan Cipeuyeum kabupaten Cianjur. Jangan dibayangkan ini ada di cianjur selatan, ini adalah daerah sebelum ciranjang kalau dari arah Bandung menuju wilayah Bojong Picung. Jalan cipeuyeum ini merupakan salah satu alternati menuju Bojong Picung. Kalau mau ke arah Ciranjang dari kota Bandung, tanda untuk akses masuknya adalah Plang Balai Pelatihan Pertanian, tapi kecil dan sudah mulai pudar tulisannya. Yang jelas, kalau sudah melewati rel kereta api setelah RAjamandala, dipastikan jalan ini sudah terlewat. Apa yang menarik? Hmmmm... Saya hanya berpikir, jalan ini tidak jauh dari jalan utama Bandung Cianjur, tapi kondisinya rusak (walau ga berat, cukup membuat my little car harus berjalan pelan). Jarak dari jalan utama menuju Bojong picung, kurang lebih 4 km... Tapi waktu tempuhnya minimal 30 menit.  Macet? Boro2... Sepi banget malah. Tapi pemandangannya mengasikkan loh... Kiri kanan sawah, dengan petani baik ibu2 maupun bapak2, yang keliatannya sudah berumur (...

Ketika musim ulangan tiba

Ketika ulangan kenaikan kelas (UKK) tiba, yang stress bukan hanya siswa tapi juga orang tua. Kata orang tua, materi di sekolah udah susah, kelas 1 SD udah bukan lagi ini budi tapi udah ke bacaan yang lebih kompleks... Apakah memang materi anak sekarang lebih susah daripada kita waktu kelas 1 SD?  Sepertinya setiap orang tua generasi manapun akan merasakan bahwa materi yang diterima anaknya dirasa lebih berat. Saya ingat betul, waktu SD saya susah sekali diajar membaca, sampai ayah naek darah setiap kali mengajari membaca. Atau ketika SMA, saya sama sekali tidak bisa minta tolong sama orang tua karena pelajarannya "sangat susah" menurut versi orang tua. Ketika saya menjadi orang tua, saya pun mengalami hal yang sama, ketika anak mengeluh tidak bisa memahami materi pelajarannya, dan ketika disodorkan kepada saya, malah saya lebih bingung lagi.  Sebetulnya orang tua tidak perlu stress atau khawatir berlebihan, usia2 sekolah adalah usia dimana sebetulnya anak punya kemampuan yang...